Rabu, 18 Februari 2015

Centre of the Europe


EROPA TEMPO HARI
Barangkali pendapat “Eropa masa lalu, Asia masa depan” adalah tidak terlalu salah. Minimal Asia Timur termasuk Tenggara dan boleh jadi Selatan juga. Bahkan kembali ke Messopotamia (Irak, Bagdad, Teluk dan sekitarnya). Peradaban Messopotamia konon ceritanya mengawali sejarah peradaban dunia. Dari sinilah menyebar ke segala penjuru. Ke Timur membentuk bangsa2 di India dan sekitarnya. Lebih jauh lagi jadilah Indocina, Melayu, Cina, Korea dan Jepang. Yang lari ke barat/ barat laut jadilah bangsa2 Eropa dan yang ke selatan pasti akan menghuni Afrika. Arab, Mesir dan Afrika Utara juga sempalan orang yang lari ke Barat.
Saya berkesempatan jalan2 menyusuri Eropa Timur bagian barat pada bulan Oktober 2014 dengan berbagai macam pemandangan khas Eropa. Peradaban yang relative lebih lama Eropa menjadi magnet tersendiri. Berangkat dari Jakarta anjlog Roma. Minimal ada 3-4 tempat yang layak dikunjungi Coloseum, Roman Forum, Circus Maximus, Vatikan dan Spanish Step.



Menginap semalam di Roma segera meluncur ke Pisa dengan singgah di Firenze untuk menyantap steak yang paling lezat di seantero Italia. Perjalanan ratusan km tidak terasa capai karena jalan tol yang lebar dan nyaman. Kecepatan bus yang kami tumpangi 100 km/jam. Sampai di Pisa langsung masuk kawasan  Pisa Katedral untuk menonton Leaning Tower yang konon masuk dalam 7 keajaiban dunia. Dari cerita sejarah memang luar biasa, bangunan setinggi 56 m dibangun 2000 th yang lalu.

Karena waktu juga sudah sore kami menginap semalam di kota Pisa yang merupakan kota kelahiran Galilie Galilio. Paginya langsung tancap ke Venice sebuah pulau wisata di kawasan Venezia pantai timur Italia. Jarak Pisa – Venice 324 km. Suasana gaduh dan crowded sangat terasa karena sangking banyaknya pengunjung. Beberapa pengunjung keliatan bangsa Asia.

Hari ke empat kami menuju Austria yang berjarak 430 km. Kota kecil ini beranama Hallstat, dengan pemandangan perbukitan dipinggir danau. Dari Hallstat masih 75 km lagi untuk sampai ke kota kelahirannya Mozart, yaitu Salzburg City.

TIDAK DINYANA TIDAK DISANGKA

Tepatnya tanggal 8-11 Pebruari 2015 Syngenta Indonesia mengadakan National Dealer Conference di Langkawi Malaysia. Diikuti semua Dealer seluruh Indonesia yang berjumlah sekitar 50an.Beberapa Dealer juga nampak datang berdua, sehingga jumlah peserta menjadi sekitar 100 orang setelah ditambah dengan team Syngenta sendiri. Acara digelar amatlah meriah dengan acara inti Gala Denner dan Award Night di Ballroom Westin Hotel Langkawi. Pada acara tersebut juga dihadirkan artis ibukota yakni Reza.
Acara demi acara berlalu tiba saatnya penganugerahan penghargaan untuk Dealer-dealer terbaik. Pada awalnya saya tidak terbesit sedikitpun untuk menerima award tersebut, karena dua tahun berturut-turut sudah pernah mendapatkan. Tetapi nampaknya tahun inipun masih menerima penghargaan Syngenta Dealer Award. Terima kasih banyak terutama buat seluruh Teams CV. Tanijaya Unggul dan Hibrida Jaya Unggul yang telah berkontribusi signifikan untuk pencapaian tersebut. Tentu saja tidak ketinggalan buat seluruh keluarga besar Syngenta Indonesia termasuk juga Herny Brigg, Lim Jung Lee, Sudarmanto, Sukahar dan semua yang telah mendorong kami hingga hari ini.
Wassalam, Joko Patmono
Dari kiri ke kanan: Kharisma Jember, Tanijaya Unggul Yogyakarta dan Endira Alda Bandung

 Henry Brigg (paling kiri), Lim Jung lee (no 3 dari kiri) dan Sudarmanto (no 4 dari kiri) ikut berpose dengan The best Dealer CA Java
Reza-pun ikut memeriahkan acara ini

We're the Master, Lets Rule the Sky

Sesaat menyempatkan diri foto bareng
Syngenta Dealers Award 2015

Langkahku ke Langkawi

Tahun Menegangkan

Sebetulnya hanya sedikit miss, namun jika tidak terselesaikan dengan baik akibatnya bisa merembet